Senja ini berbuah manis.
Diujungnya kutemukan hangat merona kemerahan
Perlahan berganti gelap ditinggalnya
Air mata sudah terjatuh dalam diam
Bukan
Bukan salah siapa-siapa
Hanya hatiku yg terlalu rapuh
Menaruh harapan kuat diatas dasar yg lemah
Menyimpan rasa yang luar biasa diatas hati yg kupaksakan tuk kuat
Kepingan ini coba tuk kusatukan kembali
Lalu perlahan aku datang berusaha mendekap
Namun yg kudekap adalah angin
Kau berlalu dalam keangkuhanmu
Hendak siapa yg patut kau persalahkan?
Aku kah?
Atau perasaan ku yg tumbuh untukmu?
Atau waktu yg pernah kita punyai walau sesaat?
Layakkah sakit yg kurasa?
Ketika sekuat mungkin aku mencoba bertahan
Ditengah ribuat tawa ejekkan kiri kanan telingaku
Ditengah remuknya hati kau pandang dng tatap remeh?
Ntahlah.
Harus siapa yg harus kubunuh
Perasaanku kah
Atau hatiku yg harus aku bunuh?
Disekat sisa-sisa perasaan ini
Yg tinggal beberapa keping karena satu persatu telah ku lego kan demi satu nama bernama cinta,
Aku berharap
Entah kapanpun kau sadar, aku pernah kagum padamu.
Aku harap semua bisa tau
Ketika mencoba mengabaikan luka lama demi hati sembuh oleh cinta baru
Diatas riuh tawa menyepelekan
Hai, memendam perasaan tak selucu itu..
No comments:
Post a Comment