Saturday, November 29, 2014

Berhadapan Denganmu

menatap matamu
memandangi keindahan nya
membuatku seketika membuka gerbang cakrawala
hati beku tak berpenghuni ini beriak


berhadapan denganmu
beradu pandang dengamu
seolah kau memandang dengan keyakinan
dan aku memandang penuh harap

terimakasih karena tak hanya memandang
terimakasih telah menetap
mengajarkan hati bagaimana beria ria lagi
mengajarkan ku tak meraba pada ruang hatiku sendiri


Hangat

Kerikil disepanjang asa ini berbicara
seakan berkembang pesat, bertumbuh menjadi batu kokoh
Kuat

Seketika melesat bak menghantam seluruh lapisan idaman apapun yg kita idamkan
Kemudian mencuat kekecewaan di permukaan
Lalu bertabur tangis meraung tak teratur

Namun ada segenggam hangat yang tetap menyinar
Seperti sihir
Menyatukan kembali idam yg sempat hancur lebur

Seakan aku yang telah terhempas,
Tertolak bahkan oleh ribuan asa yg akan kuidamkan lagi,
Perlahan didongakkan oleh segenggam hangat itu..kembali

Bukan saja hangatkan apa yg sanggup di rangkulnya
Hangat itu bahkan menjalari batu keras tadi, dan MELELEHKANNYA.
Seketika aku terkesiap.

Aku kenal genggaman itu
Tangan dengan hadiah jemari lentik itu,
Miliknya..

Ya, itu kekasihku

Tuesday, November 18, 2014

Pacar Perjuangan


Saya juga bingung awalnya dengan istilah ini. Pacar Perjuangan. Awalnya saya pikir pacar yang untuk mendapatkannya saja harus butuh perjuangan mendaki gunung lewati lembah ( Hattori kali ahh ). Tapi setelah saya tau dari salah satu Mba kece kesayangan saya yang sengkleknya sama dengan saya diatas rata-rata, Pacar Perjuangan itu memiliki makna yang dalam.
Pacar Perjuangan ( menurut mba saya loh ini ya yang saya kutip ) adalah pasangan (lebih ke cewek) yang rela menemani dan mendukung pasangannya ( cowok ) yang sedang berjuang untuk kehidupan mendatang yang lebih baik. ngerti ga maksudnya? Jadi ibaratnya kamu dari awal pacaran, dari  pacarmu bukanlah apa-apa sampai dia bisa menjadi sesuatu ( ck ahh ribet ). Pokoknya itu lah. Dari yang awal pacaran cuma makan nasi telur, cuma naik Transjogja bareng, cuma makan es goreng pinggir jalan ( itupun ngemutnya ganti-gantian ), sampai pada masa pacaran dimana kalian makan siangnya aja di Balcony, kemana-mana naik Mobil Nissan Juke, sampai makan ice cream aja di Artemy. Jadi kamu setia dan senantiasa menemani pacarmu itu meniti karir bener-bener dari bawah sampai bisa menjadi lebih baik.
Nah, berkaitan dengan hal diatas tadi yang sudah saya jelaskan, saya punya cerita dari Mba yg sudah saya perkenalkan diatas, sebut saja namanya Rara ( bukan nama sebenarnya ). Dulu sempat berpacaran cukup lama dengan seorang lelaki berparas bak tukang siomay sebut saja namanya Paito. Sudah hampir 3 tahun. Mba Rara menemani si Paito ini dari awal yang bener-bener meniti karir jadi pemusik keliling ( bisa dibilang begitulah ), sampai akhirnya jadi seorang Musisi Jazz yang melanglang buana sampai ke luar negeri. Saya sangat tau bagaimana cintanya dulu Mba Rara sama si Paito ini. Tanpa mempertimbangkan paras dan kondisinya saat itu, mba Rara tetap belajar bertahan mendampingi si Paito ini. Mulai dari sibuk setiap pagi mengingatkan si Paito mengenai jadwal kerja ( istilahnya jadi Manajer Jarak Jauh ), sampai mondar mandir Jogjakarta - Jakarta - Jogjakarta hanya untuk sekedar menemani si Paito manggung di salah satu event Jazz. Kabar terakhir yang saya tau saat itu, bahwa ternyata keluarga Mba Rara masih kurang begitu klop dengan adanya si Paito yang menjadi kekasih Mba Rara. Tapi itulah cinta ( saya aja dulu bingung kenapa Mba Rara yang segitu ayu nya mau sama lelaki kaya gitu ). Paito dulu yakin, penyebab keluarga Mba Rara belum menyetujui hubungan mereka berdua adalah karena Paito sadar, dirinya saat itu masih bukanlah apa-apa. Jadi dia berjanji untuk bekerja lebih keras untuk membuktikan cintanya. Mba Rara pun setuju sambil terus menjadi salah satu sumber semangat bagi si Paito. Hari, Bulan, Tahun berlalu, akhirnya apa yang diimpikan Paito terwujud. Usut punya usut Paito membeli sebuah Apartemen dan Mobil di Jakarta sana. Perempuan mana yang tidak bahagia.melihat kesuksesan lelaki yang selama ini ia pertahankan dan ikut ia perjuangkan dalam doa. Bukan melihat hasilnya dari segi materi saja, tetapi lebih kepada segi nilai perjuangannya. Tak dinyana, baru beberapa waktu berselang setelah si Paito ini membeli asset yang sudah saya sebutkan tadi, IA BERSELINGKUH. Namanya udah pacaran, udah 3 tahun, LDR pula, ya wajar kalau radarnya sensitif. Cepet nangkep. Mba Rara yang udah punya firasat ga enak, mencoba mendatangi si Paito di Jakarta. Dan Vhoillaaa.. benar firasatnya. Mba Rara yang awalnya ingin tetap mempertahankan, tetapi tidak dihargai, mencoba untuk Move On. Satu yang saya salutkan dari perempuan sebiji ini adalah dia selalu mengatakan bahwa ia ikhlas telah menjadi pacar perjuangan si Paito. Walau pada akhirnya hubungan mereka tidak berakhir seperti yang mereka rencanakan, tetapi ia mencoba untuk menganggap hal itu menjadi pengalaman yang tidak perlu dikenang dan mencoba membuka hati untuk Pria lain. Beberapa Pria sempat ia tolak dan akhirnya ia tertambat pada hati seorang pemuda yang kali ini muka dan hatinya lebih baik dibanding Paito. hubungan mereka sudah berjalan setahun lebih, dan saya sebagai teman dekat selalu mendoakan yang terbaik untuk hubungan mereka berdua.
Berkaitan juga dengan hal di atas, saya juga sedang menjadi Pacar Perjuangan seorang lelaki yang saya cintai yang saat ini sedang ada di Pluit, Jakarta Utara. Saya banyak mengambil masukan dari Mba Rara yang lebih berpengalaman. Bagaimana cara mengatasi pacar yang sedang berjuang namun diambang putus asa, bagaimana siasat memberikan semangat dan dukungan dari jauh kepada pasangan, bagaimana cara memperbaiki mood pasangan yang sedang kacau akibat rutinitas yang membuatnya penat. Dan tentu saya dan pasangan tidak berharap sama sekali hubungan kami akan berakhir sama seperti hubungan Mba Rara. Saya hanya mencoba mengambil dan mencontoh sisi positifnya saja. Dan yang saat ini masih dan akan terus saya pelajari adalah bagaimana cara agar dengan hanya mendengar suara saya pertama kali saat mengatakan 'Hallo' via telepon saja, semangat yg dimiliki kekasih saya muncul kembali, walau hanya 1 %. Karena hal paling indah walau terlihat sederhana yang ingin saya lakukan untuknya adalah membuatnya bahagia ( curhaaaaatttt ) :)

demikianlah tulisan saya kali ini. mohon maaf apabila ada bahasa yang kurang dimengerti, typo, atau kesalahan-kesalahan lainnya. terimakasih.

Friday, November 14, 2014

Meraba-raba

ini adalah kali pertamanya saya mencoba untuk menulis di blog. ya jadi harap maklum kalau tulisannya masih rada-rada geblek bahasanya.
saya ingin membahas mengenai "Meraba-raba" dalam hubungan berpacaran. jangan ngeres dulu. ini bukan lebih kepada fisik. tapi hati.
saya punya teman yang sudah 2 tahun berpacaran. sebut saja nama mereka berdua Bayu dan Dian (bukan nama sebenarnya). saya sangat dekat dengan mereka berdua. yah boleh dibilang saya adalah salah satu tim sukses Bayu dalam rangka penembakan Dian dulu. bagi saya hubungan merekacukup baik. Bayu dengan kalemnya dan Dian dengan kelincahannya. jadi setelah 2 tahun mereka bersama, saya baru tau kalau ternyata didalam hubungan mereka terdapat masalah. dan saya mengetahui hal ini dari si pelaku langsung, Dian. dia tiba-tiba mengajak saya untuk ketemuan. kita janjian disuatu tempat dan begitu si Waitress selesai menulis pesanan, tangis nya langsung tumpah ruah. lah saya bingung dong? tak tanya, kamu kenapa? dia cuma menambah debit airmata dan menambah volume tangisnya. saya mencoba untuk membiarkan nya tenang sejenak sambil tetap saya "puk-puk".sekitar 30 menit dia selesai dengan ritualnya, lalu ia mulai bercerita bahwa ternyata masalahnya ada pada hubungannya dengan Bayu. ia bercerita bahwa Bayu sekitar 3 bulan ini menurutnya 'agak' berubah. dia menjelaskan bahwa ini terjadi semenjak Bayu dilantik menjadi salah satu anggota Pers di kampusnya. Dian mencoba untuk mengerti akan kesibukan dan termasuk hobi Bayu, menulis. Bayu yang memang dari awal jatuhnya adalah tipikal yang introvert dan rada cuek, jadi semakin cuek dengan adanya aktifitas barunya ini.ditambah lagi dari kabar burung yang saya dengar bahwa Bayu sedang ada masalah dalam keluarganya. Dian mengatakan bahwa akhir-akhir ini mereka lebih sering berkomunikasi lewat telepon dibanding sekedar quality time diakhir pekan seperti layaknya orang pacaran. dan Dian pun mengungkapkan bahwa selama bertelepon itupun Bayu kebanyakan diam. tidak bersuara sampai akhirnya Dian yang memulai topik. Dian, dan saya cukup tau bahwa se tertutup apapun Bayu, dia adalah orang yang cukup kocak, enak diajak bicara, dan pengayom.
"kebayang kan kamu nas kalau jadi aku. sekota, tapi gabisa ketemu, telponan kaya LDR an. punya pacar tapi serasa ga punya pacar."
"mungkin dia punya masalah" jawabku sekenanya.
"ya tapi apakah aku ga layak tau masalah apa yang lagi dia alami? aku ini siapanya sih nas? apa dengan dia bercerita denganku malah memperburuk masalahnya? sebegitu sialnya kah aku?" ujarnya terisak. saya terdiam. kalau saya berada diposisi Dian saat ini pasti saya akan melakukan hal yang sama dengan Dian.
"kamu udah pernah coba tanya masalahnya apa, gak? tanyaku lagi.
"udah nas. dan dia hanya jawab 'gak apa-apa'. nas, aku ga cukup bodoh untuk percaya dengan kata-katanya itu sementara aku juga cukup peka untuk menyadari kalau ada sesuatu yang salah di pasangan aku yang membuat dia berubah" isaknya lagi.
"sampai kapan aku harus meraba-raba begini? sementara kalau aku desak dia untuk bicara soal masalahnya, aku akan semakin sadar betapa menjengkelkan nya wanita seperti aku. tapi ketika aku mencoba untuk diam, aku akan sadar betapa tidak peka nya aku terhadap masalah pacarku. sementara masalah yang dia alami sudah cukup merembet sampai ke dalam hubungan kita berdua"
"setidaknya dia sadar nas, oh ya sekarang saya sudah punya pacar. apa salahnya membagi cerita tentang masalah apa yang sedang saya alami dengan pacar saya. yah walaupun mungkin ketika aku tak bisa secara langsung membantu masalahnya, setidaknya aku menjadi lebih mengerti, tidak bertanya-tanya lagi ada apa."
"kamu udah coba BBM atau telfon dia ga satu hari ini"
"udah. udah tak BBM. cuam di Read tok. tak telfon, ga diangkat."
saya terdiam. jujur saya bingung. saya ga bisa mempermasalahkan tentang sifat Bayu yang emang dasarnya tertutup. tapi menurut saya benar yang dikatakan oleh Dian. ketika kita sudah sepakat untuk bersama-sama menjalani hubungan, salah satu dari sekian banyak yang harus dibangun adalah Komunikasi. ya, komunikasi yang baik. menurut saya sah-sah saja menjadi orang yang tertutup. mungkin dia adalah tipikal orang yang menjunjung tinggi Privasi. boleh. itu tidak dilarang. tapi yah, setau saya Pacaran Dewasa itu yah yang memandang pacaran sebagai 'latihan' sebelum akhirnya kita naik ke jenjang yang lebih. saya bisa bilang begini mungkin karena saya adalah orang yang sangat menghargai sebuah hubungan. sebisa mungkin saya anggap adalah hal yang serius ( curhat dikit ). jadi, di tahap 'pacaran' inilah kita belajar untuk saling mengenal pribadi masing-masing, terbuka mengenai apapun itu. secara tidak sadar sebenarnya dari cara pasangan kita menanggapi sebuah kejadian, cara pasangan kita menyelesaikan suatu masalah, apakah ia tetap tenang seraya tetap berfikir keras, atau lebih menunjukkan sikap panik dan tidak santai sampai-sampai terbawa sakit, ya kita bisa belajar. oh, begini toh pacarku. jadi kita bisa belajar slah-slahan. maksudnya semisal ketika pasangan kita sedang Moody, kita tau harus melakukan apa tanpa membuatnya menjadi semakin Moody. lebih tepatnya tau atur strategi terjitu. ya semua itu tadi bisa terjadi ya dengan satu kata; KOMUNIKASI. kita ga bisa menuntut pacar kita untuk selalu mengerti tentang kita. pasangan kita bukanlah Mentalist yang bisa paham apa maksud kita tanpa kita memulai komunikasi. belajar dewasalah dengan adanya suatu hubungan.bukannya melulu untuk selalu meminta pasangan untuk mengerti tentang kita. tanpa kita komunikasikan apa mau kita, apa masalah kita. belajarlah sebelum akhirnya berujung pada Missunderstanding. seolah suatu hubungan itu adalah sebuah Rumah, bayarlah listrik tepat waktu agar rumah tetap memiliki suplay cahaya yang cukup, supaya ga salah meraba ( halah, ga jelas)
sekian Tulisan pertama saya. maaf kalau rada ga jelas. karena hey, jujur. menulis itu rada susah. :*


salam hangat, Anastasya.