Tuesday, February 23, 2016

Tuhan Yesus Masih Ada

Sulit menjelaskan perihal yang rasanya ingin sekali untuk ditumpahkan, namun sudah terlanjur mengendap didasar hati sehingga tak tertumpahkan lagi. Ingin rasanya menangis sekuat-kuatnya, bertanya pada si empuNYA hidup, mengapa hal ini terjadi padaku yang memiliki semangat cukup tinggi?
Terlalu banyak quote yg berkata sana-sini, bahwa ciri orang maju ialah semakin banyak hambatan yang dialaminya. Entah si pembuat quote itu menulis berdasarkan kisahnya sendiri atau hanya ikut-ikutan saja, entahlah. Yang pasti diawal rasa kalut tadi, akal sehat saya tidak bisa mencerna arti quote tersebut.
Saya menangis. Wajar. Saya takut semua berbuah sia-sia. Saya terlanjur dirundung khawatir kalau-kalau saya dipaksa keadaan untuk menghentikan langkah, mengubur mimpi. Sampai saya menangis tak henti-hentinya. Luar biasa hebat ketakutan yang meliputi saya, tadi. Ya, tadi sebelum akhirnya saya sadar. Menangis bukan solusi. Sejak tadi saya mengijinkan ketakutan menggerogoti iman kepercayaan saya, sehingga saya lupa bahwa Tuhan masih ada. Namun saya terlalu asyik membiarkan diri tertampar mati-matian oleh pikiran negatif. Meratap bukanlah pilihan. Sebagai orang yang tidak bisa berbuat apa-apa, saya lalu berdoa. Saya coba untuk memusatkan pikiran kepada Bapa. Saya tau, inilah jalan keluarnya. Perlahan saya tumpahkan padaNYA lewat pejaman mata yang tetap dilukis oleh airmata, eratnya lipatan tangan dan khusyuk nya mengadu pada Allah lewat doa. Saya ingat akan sebuah puji-pujian rohani yg kalimatnya kurang lebih seperti ini 'Kita manusia hanya bisa bekerja semampunya, selebihnya biar Tuhan yang menyelesaikan'. Saya mencoba untuk mengimani setiap doa yang saya lantunkan. Saya perlahan percaya, dan berfikir tak ada gunanya kalur, menangis, meratap, atau takut. Saya lupa, atau mungkin karena saking takutnya saya tidak mendengar bisikanNYA untuk mengajak saya berdoa.
Begitu kata AMIN dipenghujung doa kuucap, hati serasa begitu tenang. Seolah segala gundahku tadi telah ditanggungNYA. Seolah ia berkata 'biar aku yang menyelesaikan'.

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya -1 Korintus 10:13

Aku tau bahwa engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencanaMU yang gagal -Ayub 42:2

Ya, Bapa..JanjiMU YA dan AMEN.

No comments:

Post a Comment